slide show

Image Hosted by UploadHouse.com" /> Image Hosted by UploadHouse.com" /> Image Hosted by UploadHouse.com" /> Image Hosted by UploadHouse.com" />
" />
Selamat datang di berita bola lisboa369

Rabu, 08 Juni 2016

PROFIL TIM PIALA EROPA 2016: PORTUGAL

Portugal akan berusaha menghapus reputasi Cristiano Ronaldo-sentris di ajang Euro 2016. Mampukah mereka berbicara banyak di turnamen prestisius antarnegara Eropa itu?

Casino online Portugal memang menjadi tim yang penuh teka-teki. Anda mungkin bisa menempatkannya sebagai tim favorit, tetapi juga tidak.
Secara naluriah, mungkin adalah hal yang wajar bila menjadikan Portugal sebagai salah satu jagoan di Euro 2016, mengingat Selecao pernah menapaki dua kali semi-final dan sekali menjadi runner-up dalam empat edisi terakhir gelar Kejuaraan Eropa.
Mengulangi pencapaian seperti di atas? Barangkali bisa, atau bahkan pasukan Fernando Santos ini sanggup berpesta di Prancis. Bukankah dalam sepakbola segala kemungkinan itu bisa terjadi?
Namun, perlu disorot juga, bagaimana tingkat ketergantungan mereka pada satu figur seiring dengan semakin modernnya sepakbola. Apalagi kalau bukan 'penyakit' Cristiano Ronaldo-sentris. Publik sepakbola dunia tidak akan lupa bagaimana Portugal hancur lebur di Piala Dunia 2014 Brasil teramat sangat mengedepankannya superstar Real Madrid tersebut.
Bagaimana pun, Santos telah bekerja keras untuk menata timnya dengan memproduksi bakat-bakat baru. Ada segumpal harapan untuk bisa berbicara banyak di turnamen akbar antarnegara Eropa itu seiring dengan mencuatnya nama-nama youngster paling prospektif di tanah Eropa. Sebut saja Renato Sanches, remaja 18 tahun yang baru saja diboyong Bayern Munich dari Benfica. Meski kemunculannya di skuat dinilai terlalu dini, Selecao mencoba untuk tak lagi menjadi tim yang Ronaldo-sentris.
Perjudian terbaik Portugal di Euro 2016 setidaknya adalah memastikan diri lolos dari babak grup. Selanjutnya, publik bisa menilai perbedaan Portugal era terkini dengan yang sebelumnya.
Kiper
Rui Patricio (Sporting CP), Eduardo (Dinamo Zagreb), Anthony Lopes (Lyon)
 Bek
Pepe (Real Madrid), Bruno Alves (Fenerbahce), Jose Fonte (Southampton), Ricardo Carvalho (Monaco), Cedric (Southampton), Vieirinha (Wolfsburg), Eliseu (Benfica), Raphael Guerreiro (Lorient)
Gelandang
Danilo Pereira (Porto), Adrien Silva (Sporting CP), Joao Moutinho (Monaco), Joao Mario (Sporting CP), William Carvalho (Sporting CP), Andre Gomes (Valencia), Renato Sanches (Bayern Munich)
Penyerang
Cristiano Ronaldo (Real Madrid), Ricardo Quaresma (Besiktas), Eder (Lille), Nani (Fenerbahce), Rafa Silva (Braga)
Formasi 4-4-2 akan membuat Ronaldo dan Nani, yang notabene berperan sebagai winger asli, memainkan pos duo ujung tombak. Namun skema ini bisa dengan cepat bertransformasi menjadi 4-3-3 sebagaimana taktik asli tim, demi memberikan peran maksimal bagi keduanya.
Kenyataan di atas menggambarkan Portugal memang kekurangan penyerang tengah murni, yang berarti mereka bakal banyak menebarkan ancaman dengan bermain melebar, memberi kesempatan Adrian Silva atau Joao Mario mencetak gol dari sisi lapangan, yang otomatis bisa saling bertukar posisi dengan dua pemain yang menempati posisi striker, dalam hal ini Ronaldo-Nani.
Belum lagi ditambah sokongan serangan dari para fullback eksplosif tim, dengan pilar Wolfsburg Vieirinha berada di sebelah kanan dan Raphael Guerreiro, pemain andalan Lorient yang tengah digandrungi klub-klub elite Eropa, mengisi sektor kiri pertahanan.
Di lini sentral pertahanan, duet maut Pepe-Ricardo Carvalho masih tak tergantikan. Pengalaman dan jam terbang mereka bisa menjadi kekuatan tersendiri bagi Portugal dengan ditopang duet si muda nan enerjik William Carvalho dan si gelandang kreatif berpengalaman Joao Moutinho.

Kami melayani pembukaan akun sbobet,ibcbet,ioncasino,ionclub,poker,tangkas
silahkan hubungi kami melalui:

Livechat : Livechat Lisboa369
Yahoo Messenger : cs_lisboa369@yahoo.com
Line : lisboa369
WeChat : Lisboa369
Pin bb : 2C061DC0
Skype : lisboa_369
WhatsApp : +66924855473
 

Selasa, 07 Juni 2016

PROFIL TIM PIALA EROPA 2016: REPUBLIK IRLANDIA

Tahun ini akan menjadi kali ketiga Irlandia berkiprah di pentas Euro, dengan dua penampilan sebelumnya hanya sampai di fase grup, mampukah mereka melampauinya?

CASINO ONLINE Gelaran PIALA EROPA 2012 tentu menjadi satu yang sangat ingin dilupakan segenap insan sepakbola Republik Irlandia. Tergabung bersama dengan Spanyol dan Italia, tak satu pun poin mampu diraih dan mereka menganggap itu sebagai kegagalan terbesar.
Tahun ini merupakan kali ketiga bagi The Green Army untuk unjuk kebolehan di turnamen antarnegara terbesar benua Eropa tersebut, dan tentu saja dengan optimisme dan harapan baru mereka akan berusaha semaksimal mungkin untuk mencatatkan hasil akhir yang lebih baik ketimbang tahun sebelumnya.
Prestasi Irlandia tidaklah secemerlang negeri tetangga mereka, Inggris dalam mengarungi ketatnya persaingan di ajang Piala Eropa. Sejak turnamen pertama kali digelar pada tahun 1960, Irlandia tak pernah lolos dan baru pada edisi 1988 mereka melakoni debut, merupakan kejuaraan internasional resmi yang mereka ikuti sepanjang sejarah.
Kendati berstatus debutan, kiprah Irlandia pada waktu itu cukup membanggakan dengan mampu mencatatkan satu kemenangan, satu hasil imbang serta satu kekalahan. Mereka finis di bawah Uni Soviet, Belanda dan di atas seteru klasik, Inggris yang menghuni juru kunci fase grup.
Setelah itu, mereka kembali absen lama hingga akhirnya kembali beraksi pada edisi 2012 di Polandia dan Ukraina lalu, namun hasil yang didapat jauh lebih mengecewakan tanpa sekali pun mampu meraih angka. Irlandia sendiri merupakan tim yang unik, meski punya liga kompetitif, skuat nasional mereka justru lebih banyak dihuni oleh para pemain yang matang di kompetisi mancanegara, terutama Inggris.
Kiper
Darren Randolph (West Ham), Shay Given (Stoke), Kieran Westwood (Sheffield Wednesday)
 Bek
 Seamus Coleman (Everton), Cyrus Christie (Derby), John O'Shea (Sunderland), Ciaran Clark (Aston Villa), Richard Keogh (Derby), Shane Duffy (Blackburn), Stephen Ward (Burnley)
Gelandang
  Robbie Brady (Norwich), James McCarthy (Everton), Glenn Whelan (Stoke), Stephen Quinn (Reading), David Meyler (Hull), Jeff Hendrick (Derby), Wes Hoolahan (Norwich), Aiden McGeady (Everton), James McClean (West Brom)
Penyerang
  Shane Long (Southampton), Robbie Keane (LA Galaxy), Jon Walters (Stoke), Daryl Murphy (Ipswich).
Disiplin, kerja keras dan kekompakan solid menjadi kunci permainan Irlandia di bawah arahan Martin O'Neill. Tangan dingin mantan manajer Aston Villa dan Sunderland tersebut mampu meramu skuat warisan Giovanni Trapattoni menjadi tim yang tangguh.
Meski gagal meraih tiket otomatis menuju putaran final Euro tahun ini setelah kalah bersaing dengan Jerman dan Polandia di babak kualifikasi, Irlandia sanggup mengatasi perlawanan Bosnia-Herzegovina yang awalnya lebih diunggulkan untuk merebut jatah tersisa menuju kejuaraan yang digelar di Prancis pada musim panas ini.

James McCarthy dan Glenn Wheland bakal menjadi tumpuan utama lini tengah yang biasanya berperan sebagai pemutus serta pengatur serangan tim yang ditopang kreativitas Wes Hoolahan. Selain itu, kedua bek sayap Seamus Coleman dan Robbie Brady terkenal gemar melakukan penetrasi dan mengirimkan umpan-umpan memanjakan pada striker tunggal yang kemungkinan besar ditempati Shane Long menyusul kapten tim, Robbie Kane masih menjalani masa pemulihan cedera.
Di atas kertas, Irlandia praktis digolongkan sebagai tim yang terlemah dalam peta persaingan Grup E. Laga perdana memegang peranan penting dalam kelanjutan kiprah mereka dan raihan poin penuh atas Swedia akan bisa meningkatkan moral tim untuk menghadapi dua laga lainnya.

Menghadapi Belgia dan Italia, hasil imbang tentunya akan berharga bagi pasukan The Green Army. Dan apabila skenario tersebut mampu mereka lakukan, besar kemungkinan Irlandia tak hanya akan sekadar menjadi tim penggembira di babak penyisihan grup.
Kami melayani pembukaan akun sbobet,ibcbet,ioncasino,ionclub,poker,tangkas
silahkan hubungi kami melalui:
Livechat : Livechat Lisboa369
Yahoo Messenger : cs_lisboa369@yahoo.com
Line : lisboa369
WeChat : Lisboa369
Pin bb : 2C061DC0
Skype : lisboa_369
WhatsApp : +66924855473

Laporan Pertandingan: Panama 2-1 Bolivia

Laporan Pertandingan: Panama 2-1 Bolivia
Gol Blas Perez di penghujung laga memastikan kemenangan bagi Panama di laga perdana Grup D.
Casino online Panama mengawali kampanye Copa America Centenario dengan hasil positif usai menaklukkan Bolivia 2-1 di pertandingan perdana Grup D, Selasa (7/6) pagi WIB. 
Panama langsung tancap gas begitu wasit meniup peluit kick-off tanda dimulainya pertandingan. Peluang pertama mereka dapatkan di menit ketiga, namun sepakan Gabriel Torres masih melambung tinggi dari tiang gawang. 
Setelah beberapa kali percobaan, Panama akhirnya memecah kebuntuan di Orlando tepat pada menit ke-11. Sebuah umpan menyilang dari Alberto Quintero disambut oleh Blas Perez dan ia dengan tenang melepaskan tembakan dari dalam kotak penalti. Bola pun bersarang di pojok kiri gawang Bolivia yang dijaga Carlos Lampe. 
Bolivia nyaris menyamakan kedudukan beberapa menit kemudian, tanpi sundulan Juan Carlo Arce masih dapat diselematkan barisan belakang lawan. Bolivia kembali mengancam lewat sepakan Martin Smedberg-Dalence dari sudut sempit, tapi tendangannya kembali diblok, sehingga skor 1-0 untuk Panama bertahan sampai turun minum.
Bolivia meningkatkan intensitas serangan memasuki babak kedua. Hasilnya, sembilan menit pascajeda Bolivia berhasil menyamakan kedudukan. Berkat tendangan kaki kiri Arce yang berhasil merobek gawang Panama menyusul situasi bola mati, setelah terjadi pelanggaran terhadap Yasmani Duk. 
Bolivia menyia-nyiakan dua kans emas untuk membalikkan situasi. Tendangan Yasmani Duk dari dalam kotak penalti dibendung bek lawan, sementara umpan Pedro Azogue gagal dimaksimalkan Jhasmani Campos karena sepakannya dari luar kotak penalti masih melambung dari mistar gawang. 
Laga kian sengit memasuki menit akhir, kedua tim melancarkan serangan demi mencari gol kemenangan. Namun pada akhirnya Panama-lah yang berhasil menambah skor lewat Blas Perez dengan memanfaatkan assist dari Abdiel Arroyo. 
Dengan kemenangan ini, Panama untuk sementara memuncaki klasemen Grup D berkat raihan tiga poin, sementara laga antara Argentina dan Cile baru akan digelar beberapa saat lagi. 

Laporan Pertandingan: Argentina 2-1 Chili

Laporan Pertandingan: Argentina 2-1 Cile
Argentina mengawali kiprahnya di Copa America Centenario dengan positif sebagaimana mereka sukses membalaskan dendam atas Chili, sang juara tahun lalu.

Casino online Argentina meraih kemenangan berharga setelah mengalahkan juara tahun lalu Chili dengan skor akhir 2-1 di laga perdana Copa America Centenario Grup D, Selasa (7/6) pagi WIB.
Bermain di Levi’s Stadium, Santa Clara, California, Argentina yang tampil tanpa diperkuat Lionel Messi dan Sergio Aguero dalam starting line-up tetap mampu memberikan tekanan intens.
Di 30 menit pertama saja, jalannya pertandingan lebih banyak dikuasai oleh Albicelestese bagaimana Gonzalo Higuain, Angel di Maria dan Nicolas Gaitan kerap memberikan ancaman berarti ke gawang Chili yang di kawal Claudio Bravo.
Chili arahan pelatih Antonio Pizzi bukannya tanpa peluang. Sesekali mereka balas menyerang dengan salah satu kesempatan emas dimiliki oleh Alexis Sanchez setelah setengah jam permainan, namun sayang upayanya itu masih bisa digagalkan penjaga gawang Sergio Romero.
Terlepas berbagai peluang yang dihasilkan, kedua tim gagal mencetak gol di paruh pertama hingga wasit Daniel Fedorczuk memerintahkan kedua kubu untuk memasuki ruang ganti.
Di babak kedua, Argentina tetap berupaya menggempur ke jantung pertahanan Chili, dan skor pun berubah di menit ke-51 setelah Di Maria sukses menuntaskan kiriman umpan Ever Banega sekaligus menaklukkan Bravo dari sebelah kiri dalam kotak penalti.
Delapan menit berselang, Argentina, yang kalah di final Copa America tahun lalu dari Cile, memperbesar keunggulannya lewat skema serupa seperti gol pertama. Kali ini yang menjadi pencetak gol adalah Ever Banega dengan ia memanfaatkan umpan Di Maria.
Chili yang tertinggal lantas berupaya untuk mengubah strategi, dengan pelatih Pizzi menarik keluar Eduardo Vargas dan menggantinya dengan Mauricio Pinilla di menit ke-68. Sementara itu, Argentina baru melakukan pergantian pemain pertama di 16 menit terakhir dengan Aguero dimasukkan menggantikan Higuain.
Dengan menit tersisa, Chili mencoba mengontrol permainan dan menekan pertahanan Argentina. Upaya mereka pada akhirnya berbuah hasil di masa injury time setelah pemain pengganti Jose Fuenzalida sukses menuntaskan tendangan bebas Fabian Orellana, namun itu terbilang telat dan hanya menjadi gol hiburan.
Adapun berkat kekalahan ini, La Roja – julukan Chili – untuk sementara bercokol di dasar klasemen dan raihan tiga poin mengantar Argentina memuncaki klasemen Grup D.
Susunan Pemain:
Argentina: Romero; Mercado, Otamendi, Funes Mori, Rojo; Fernandez, Mascherano; Gaitan (Kranevitter 87'), Banega, Di Maria (Lamela 80’); Higuain (Aguero 74’).
Cile: Bravo; Isla, Medel, Jara, Mena (Orellana 54’); Aranguiz (Fuenzalida 82'), Diaz, Vidal; Vargas (Pinilla 68’), Sanchez, Beausejour.
Kami melayani pembukaan akun sbobet,ibcbet,ioncasino,ionclub,poker,tangkas
silahkan hubungi kami melalui:
Livechat : Livechat Lisboa369
Yahoo Messenger : cs_lisboa369@yahoo.com
Line : lisboa369
WeChat : Lisboa369
Pin bb : 2C061DC0
Skype : lisboa_369
WhatsApp : +66924855473


Senin, 06 Juni 2016

PREDIKSI Copa America Centenario: Argentina - Chili

PREVIEW Copa America Centenario: Argentina - CileMessi mungkin harus absen, namun Higuain, Aguero, Di Maria siap membalas dendam atas kekalahan Argentina dari Cile di Copa America tahun lalu.
Casino online Dua unggulan Copa America Centenario, Argentina dan Chili, bakal berhadapan di Levi's Stadium, Selasa (7/6) pagi WIB, dalam laga pembuka Copa America Centenario. Albiceleste siap membalas kekalahan mereka di final tahun lalu, tapi Chili selalu menang dalam tiga laga pembuka Copa America.
Argentina tentu harus ikhlas bermain tanpa kehadiran bintang mereka Lionel Messi. Pemenang Ballon d'Or lima kali itu mengalami cedera punggung dalam laga persahabatan melawan Honduras bulan lalu dan pelatih Tata Martino pesimis bisa memainkannya.
Walau begitu, Argentina tidak perlu khawatir karena mereka punya trisula yang tak kalah tajam. Trisula itu terdiri dari Angel Di Maria, Gonzalo Higuain, dan Sergio Aguero. Di Maria terkenal dengan kreativitas permainan, sementara Higuain (36 gol di Serie A) dan Aguero (24 gol di Liga Primer) sedang tajam musim ini.
Kekalahan di final Copa tahun lau tentu sangat menyakitkan bagi Argentina, namun itu sudah terbalaskan. Dalam pertemuan terakhir antara kedua tim di Kualifikasi Piala Dunia 2018, Argentina berhasil meraih kemenangan 2-1 atas Chili.
Berbeda dengan Argentina yang penyerangnya sedang naik daun semua, Chili justru sedang dalam performa buruk. Alexis Sanchez memang berhasil mencetak 13 gol bersama Arsenal, namun inkonsistensi mulai menghantuinya. Mauricio Pinila bahkan hanya mencatatkan lima gol di Serie A.
Tak berhenti sampai di situ, performa Chili juga menurun belakangan ini. Setelah menjuarai Copa America 2015, Chili jarang meraih kemenangan. Dalam lima laga terkini saja, Sanchez dkk hanya meraih satu kemenangan atas Venezuela.
Adapun Martino tak mau meremehkan juara bertahan Copa America itu. Kondisi Sanchez dkk memang kurang maksimal, tapi mereka memiliki mental juara yang siap menjegal Argentina sewaktu-waktu. Martino jelas mewaspadai potensi bahaya ini.
"Mereka memiliki pemain yang luar biasa, yang bermain di sejumlah tim terbaik di dunia dan mereka memiliki pelatih yang hebat. Mereka ada di sini hanya dengan fokus pada satu hal, memenangi kompetisi," kata Martino. "Mereka memang sempat kalah di sejumlah laga uji coba sebelumnya, tapi masih merupakan tim yang hebat. Hasil buruk di masa lalu tak akan mengubah cara mereka dalam bermain."
Argentina memang kalah di final tahun lalu, tapi kecil kemungkinan Chili mengalahkan unggulan tersebut di Copa America Centenario.

Kami melayani pembukaan akun sbobet,ibcbet,ioncasino,ionclub,poker,tangkas
silahkan hubungi kami melalui:

Livechat : Livechat Lisboa369
Yahoo Messenger : cs_lisboa369@yahoo.com
Line : lisboa369
WeChat : Lisboa369
Pin bb : 2C061DC0
Skype : lisboa_369
WhatsApp : +66924855473

PERAKIRAAN LINE UP KE DUA TIM:
 
ARGENTINA

Romero
Rojo, Funes Mori, Ottamendi, Mercado
Mascherano, Biglia, Banega
Di Maria, Aguero, Higuain
CILE

Bravo
Mena, Jara, Medel, Isla
Diaz, Vidal
Orellana, Sanchez, Vargas
Pinilla

PREDIKSI Uji Coba Internasional: Italia - Finlandia

Italia jalani uji coba pamungkas.Duel hadapi Finlandia jadi kesempatan terakhir Italia untuk mematangkan timnya, jelang putaran final Euro 2016.
Casino online Italia akan melakoni duel uji coba pamungkasnya sebelum berlaga di Euro 2016, dengan menghadapi Finlandia, Selasa (7/6) dini hari WIB.
Italia memiliki alasan tersendiri untuk memilih Finlandia sebagai lawan terakhir mereka. Melalui pelatih kepalanya, Antonio Conte, Gli Azzurri ingin menguji kemampuan sekaligus mengetahui gaya bermain tim asal Skandinavia, sebagaimana mereka bakal bertemu dengan Swedia di babak fase grup.
"Kami belum lama ini sudah beruji coba dengan Belgia, yang lantas satu grup dengan kami. Kemudian kami memilih Skotlandia untuk tahu seperti apa kekuatan Republik Irlandia, lawan di fase grup lainnya. Terakhir Finlandia, guna beradaptasi menghadapi gaya permainan pesaing fase grup lainnya, Swedia. Kami ingin mengetahui semua gaya permainan para lawan di grup kami," ujar Conte, seperti dikutip Sky Italia.
Bentrok ini juga bisa dijadikan Conte untuk menecari alternatif formasi tim Italia. Setelah memetik hasil apik kontra Skotlandia dengan skema 3-5-2, besar kemungkinan sang allenatore akan mengubah formasi di partai ini menjadi 3-4-3, memaksimalkan komposisi winger yang dipanggil.
Kans besar winger handal yang turun di partai ini, ada dalam diri Federico Bernardeschi dan Lorenzo Insigne. Kombinasi mereka di kedua sisi penyerangan pernah menghasilkan performa yang hebat, dalam uji coba melawan Spanyol beberapa waktu lalu.
Kini menghadapi lawan yang lebih ringan, tentu jadi momen terbaik Conte untuk memadukan keduanya dan mematenkan skema tim 3-4-3. Selain Bernardeschi dan Insigne, Italia juga masih memiliki Stephan El Shaarawy, Antonio Candreva, Giacomo Bonaventura, hingga Emanuele Giaccherini yang bisa maksimal berperan sebagai winger.
Pertanyaan besar dalam formasi ini ada pada komposisi gelandang tengahnya. Mengedepankan permainan cepat dan ofensif, gelandang yang punya penetrasi dan determinasi tinggi tampaknya akan jadi pilihan. Artinya sulit membayangkan Daniele De Rossi atau Thiago Motta mengisi peran tersebut.
Menarik melihat komposisi apa yang akan diturunkan Conte kontra Finlandia, tapi kemenangan tetap jadi yang terpenting sebagai penebal mental hadapi Euro 2016.
Kami melayani pembukaan akun sbobet,ibcbet,ioncasino,ionclub,poker,tangkas
silahkan hubungi kami melalui:

Livechat : Livechat Lisboa369
Yahoo Messenger : cs_lisboa369@yahoo.com
Line : lisboa369
WeChat : Lisboa369
Pin bb : 2C061DC0
Skype : lisboa_369
WhatsApp : +66924855473

PERAKIRAAN LINE UP KE DUA TIM:
 
ITALIA

Buffon
Barzagli, Bonucci, Chiellini
Candreva, Florenzi, Parolo, Darmian
Bernardeschi, Zaza, Insigne 
FINLANDIA
  
Hradecky
Arajuuri, Toivio, Raitala, Arkivuo, Ring
Halsti, Sparv, Hamalainen
Hatemah, Eremenko 



Laporan Pertandingan: Meksiko 3-1 Uruguay

Laporan Pertandingan: Meksiko 3-1 UruguayDuel yang diwarnai dengan dua kartu merah untuk masing-masing kubu ini berhasil dimenangkan oleh Meksiko yang tampil gemilang di akhir babak kedua.

Casino online Meksiko mengawali kiprahnya di Copa America 2016 dengan baik setelah mengklaim kemenangan 3-1 saat menghadapi Uruguay di laga pembuka Grup C, Senin (6/6) pagi WIB.
Bertanding di University of Phoenix, Arizona, Meksiko yang dilatih pelatih Juan Carlos Osorio mengejutkan juara Copa 2011 itu lewat gol cepat hasil bunuh diri Alvaro Pereira yang salah mengantisipasi umpan silang Andres Guardado di menit keempat.
Uruguay tidak tinggal diam dan berupaya membalas. Beberapa kali serangan yang dikomando Edinson Cavani terbilang cukup merepotkan namun itu tidak cukup untuk bisa menjebol gawang kiper Alfredo Talavera.
Malah La Celeste harus bermain dengan sepuluh pemain jelang akhir babak pertama setelah Matías Vecino melakukan pelanggaran yang tak perlu yang berbuah kartu kuning kedua.
Meski begitu, di babak kedua pasukan Oscar Tabarez berusaha bangkit dan hampir menyamakan kedudukan andai Diego Rolan lebih tenang dalam mengeksekusi peluang akhir dua menit sebelum satu jam.
Pertandingan ini tampak berjalan seimbang ketika Guardado diusir wasit di menit ke-73 setelah melakukan pelanggaran disusul protes kepada wasit, dengan Uruguay kemudian mencetak gol lewat tandukan tajam bek Diego Godin memanfaatkan tendangan bebas Andres Sanchez.
Akan tetapi, Meksiko membuktikan dirinya lebih hebat dengan membukukan gol penentu lewat sepakan bek veteran Rafael Marquez dari dalam kotak penalti di lima menit terakhir, sebelum Miguel Herrera memastikan tiga poin di masa masa injury time.
Dengan kemenangan ini, Meksiko untuk sementara memuncaki klasemen Grup C dengan raihan tiga poin, sedangkan Uruguay harus puas berada di dasar klasemen.
Susunan Pemain:
Meksiko: Talavera; Araujo, Marquez, Moreno; Reyes; Layun, Corona (Duenas 61’); Herrera, Guardado; Aquino (Lozano 55’), Chicharito (Jimenez 83’).
Uruguay: Muslera; Pereira, Gimenez, Godin, Pereira; Sanchez (Ramirez 84’), Vecino, Arevalo, Rolan (Abel Hernandez 60’); Lodeiro (Alvaro Gonzalez 46’); Cavani.
Kami melayani pembukaan akun sbobet,ibcbet,ioncasino,ionclub,poker,tangkas
silahkan hubungi kami melalui:

Livechat : Livechat Lisboa369
Yahoo Messenger : cs_lisboa369@yahoo.com
Line : lisboa369
WeChat : Lisboa369
Pin bb : 2C061DC0
Skype : lisboa_369
WhatsApp : +66924855473


Minggu, 05 Juni 2016

Laporan Pertandingan: Brasil 0-0 Ekuador

Laporan Pertandingan: Brasil 0-0 EkuadorBrasil harus puas berbagi satu angka di laga perdana Copa America Centenario setelah diimbangi Ekuador dengan skor kacamata.
Casino Online Brasil gagal menunjukkan kelasnya dan harus puas berbagi satu angka setelah ditahan imbang Ekuador 0-0 di laga perdana Copa America Centenario Grup B, Minggu (5/6) pagi WIB.
Bermain di Rose Bowl Stadium, Pasadena, California, Ekuador berusaha mengontrol jalannya pertandingan sejak menit awal. Dalam hal ini mereka berani menahan dan memainkan bola lebih lama, namun Brasil memiliki peluang terlebih dahulu lewat usaha Philippe Coutinho yang masih bisa dibendung kiper Esteban Dreer.
Meski Ekuador mencoba menahan Brasil, juara dunia lima kali itu justru menikmati penguasaan bola dengan unggul 61 persen berbanding 39 persen di babak pertama, tapi hal tersebut tidak membuat mereka memiliki banyak peluang berarti sebagaimana upaya Coutinho merupakan satu-satunya ancaman nyata di sepanjang 45 menit pertama.
Tidak adanya Neymar di skuat arahan Dunga membuat lini penyerangan Brasil terlihat tumpul, dan hal tersebut memaksa sang pelatih memasukkan wonderkid Gabriel Barbosa dengan menarik keluar Jonas Goncalves yang awalnya diplot sebagai penyerang tunggal saat laga memasuki satu jam dua menit.
Dirasa serangan timnya kurang menggigit, Dunga kemudian memasukkan Lucas Moura dengan menarik keluar Willian yang di pertandingan ini tampak mobile, dan winger Paris Saint-Germain itu nyaris memecah kebuntuan andai sundulannya menyambut umpan rekan setimnya di menit ke-84 tidak melebar dari gawang.
Dengan menit-menit tersisa, Brasil mengupayakan sebuah gol selagi lawannya berniat menjaga skor imbang. Adapun hingga wasit Julio Bascunan meniupkan peluit panjang, tidak ada gol yang tercipta sebagaimana kedua tim harus puas berbagi satu poin.
Berkat hasil imbang ini, Brasil untuk sementara menempati urutan kedua di klasemen Grup B dan Ekuador berdiri satu tingkat di bawahnya dengan perolehan poin sama.
Posisi puncak menjadi milik Peru, yang di pertandingan awal sukses membekuk Haiti dengan skor tipis 1-0 lewat kreasi penyerang gaek Jose Paulo Guerrero.
Setelah ini, Brasil akan mengalihkan fokus untuk laga kedua menghadapi Haiti pada 9 Juni, sementara Ekuador sendiri bakal berhadapan dengan Peru di tanggal yang sama.
Susunan Pemain:
Brasil: Alisson; Dani Alves, Marquinhos, Gil, Filipe Luis; Casemiro; Willian (Moura 76’), Elias (Lucas Lima 86'), Renato Augusto, Coutinho; Jonas (Gabriel 62’).
Ekuador: Dreer; Paredes, Mina, Achiller, W. Ayovi; Noboa, Gruezo; A. Valencia, Bolanos (Gaibor 91'), Montero (Martinez 81’); E. Valencia (J. Ayovi 81’).

Kami melayani pembukaan akun sbobet,ibcbet,ioncasino,ionclub,poker,tangkas
silahkan hubungi kami melalui:

Livechat : Livechat Lisboa369
Yahoo Messenger : cs_lisboa369@yahoo.com
Line : lisboa369
WeChat : Lisboa369
Pin bb : 2C061DC0
Skype : lisboa_369
WhatsApp : +66924855473

Barcelona Terdepan Dalam Perburuan Miralem Pjanic

Barcelona Terdepan Gaet Miralem PjanicBarcelona selangkah lebih maju dari para pesaingnya dalam perburuan Pjanic setelah menjalin kontak dengan sang agen.
Casino online Manchester United, Chelsea, Paris Saint-Germain, Real Madrid, hingga Juventus harus bersiap gigit jari setelah Barcelona dilaporkan berada dalam posisi terdepan untuk mendapatkan jasa gelandang AS Roma Miralem Pjanic.
Diwartakan oleh La Gazzetta dello Sport, Pjanic semakin mengarah ke Camp Nou menyusul pergerakan lanjutan yang dilakukan Barcelona dengan sudah menjalin kontak dengan agen sang gelandang, Michael Becker.
Barca disebutkan siap mengalahkan para pesaingnya dengan menebus klausul pelepasan Pjanic di Roma senilai €38 juta.
Kedekatan Pjanic dengan Luis Enrique, pelatih Barcelona yang pernah menukangi Roma, berpotensi memperlancar proses transfer ini. Enrique juga dilaporkan memasukkan gelandang Bosnia-Herzegovina itu sebagai target transfer priortas Barca di bursa transfer musim panas ini.
Pjanic, 26 tahun, tampil gemilang di musim 2015/16 bersama Giallorossi dengan mengemas 12 gol dan 13 assist di semua kompetisi yang ia jalani.
Kami melayani pembukaan akun sbobet,ibcbet,ioncasino,ionclub,poker,tangkas
silahkan hubungi kami melalui:

Livechat : Livechat Lisboa369
Yahoo Messenger : cs_lisboa369@yahoo.com
Line : lisboa369
WeChat : Lisboa369
Pin bb : 2C061DC0
Skype : lisboa_369
WhatsApp : +66924855473