SUSUNAN TIM TERBAIK PIALA EROPA 2016
Situs Cashmarket casino conline terpercaya di indonesia Mitra Resmi Ionclub (Agen Ionclub)
Casino online terpercaya Piala Eropa 2016 akhirnya selesai dengan Portugal merengkuh trofi perdana di arena internasional berkat kemenangan 1-0 atas tuan rumah Prancis. Siapa saja pemain yang tampil menawan dan pantas menghuni tim terbaik turnamen Piala Eropa?
KIPER | RUI PATRICIO (Portugal)
Kolektor menit bermain terbanyak di Piala Eropa 2016 (720) ini jadi salah satu pemain terpenting Portugal sepanjang turnamen, dan menyajikan performa terbaik di laga final. Total tujuh tembakan dari para punggawa Prancis sukses dimentahkannya di Stade de France. Secara keseluruhan kiper Sporting CP ini membuat 20 penyelamatan dan mengemas empat clean sheet di kompetisi.
BEK KANAN | JOSHUA KIMMICH (Jerman)
Bukan pemain utama di awal turnamen, sang youngster serbabisa Bayern Munich tak tergeser dari tim inti sejak pertama turun pada laga ketiga grup. Sangat tenang dalam bermain, pemuda 21 tahun ini jadi salah satu eksekutor sukses Jerman dalam adu penalti dramatis versus Italia di perempat-final. Kimmich mengkreasi delapan kans sebagai bek kanan sepanjang berpartisipasi di Prancis.
BEK TENGAH | LEONARDO BONUCCI (Italia)
Satu-satunya nonsemi-finalis yang menembus tim inti, dan itu bukan tanpa alasan. Pilar Juventus ini tampil amat solid dalam lima partai yang dimainkannya, termasuk ketika Italia tereliminasi di tangan Jerman, di mana ia mencetak gol penyeimbang dari titik penalti pada waktu normal. Selain kemampuan bertahan, distribusi umpan jauhnya juga jadi senjata tim untuk memukul lawan.
BEK TENGAH | PEPE (Portugal)
Membuktikan kelas dan pengalamannya sebagai salah satu bek tertangguh dunia tanpa tingkah "aneh" yang biasa mengiringi permainannya. Kehadiran Pepe di sentral pertahanan jadi salah satu faktor utama yang membuat Portugal sangat sulit ditembus. Kembali tepat waktu untuk berlaga di final dan membendung ancaman Prancis setelah terpaksa melewatkan duel empat besar kontra Wales akibat cedera yang dialaminya.
BEK KIRI | RAPHAEL GUERREIRO (Portugal)
12 tekel, selusin sapuan, dan menciptakan delapan peluang plus satu assist adalah statistik yang menunjukkan pemain baru Borussia Dortmund ini merupakan full-back modern nan ideal: kuat bertahan sekaligus bagus menyerang. Nyaris menjadi pahlawan kemenangan di final ketika eksekusi tendangan bebasnya menerpa mistar gawang Hugo Lloris.
GELANDANG TENGAH | TONI KROOS (Jerman)
Layak disebut sebagai gealndang terbaik di kompetisi. Pemain tengah Real Madrid ini menempati urutan teratas dalam jumlah operan sukses (653) dengan tingkat akurasi istimewa (93 persen). Jangkauan passing-nya pun luas dan tidak melulu melepas umpan aman, membuatnya sangat vital untuk gaya possession football Jerman. Kroos terlibat dalam 16 kreasi peluang dan mengirimkan satu assist.
GELANDANG TENGAH | AARON RAMSEY (Wales)
Satu dari dua jagoan utama yang berperan sentral membuat Wales ke semi-final dalam kampanye debut tim di Piala Eropa. Gelandang Arsenal ini sayangnya malah absen di partai empat besar kontra Portugal karena suspensi kartu, dan The Dragons sangat kehilangan sosoknya. Jadi kreator assist terbanyak pada turnamen kali ini bersama Eden Hazard dengan empat umpannya sukses dikonversi menjadi gol.
SAYAP KANAN | GARETH BALE (Wales)
Melesakkan tiga gol, dua lewat eksekusi tendangan bebas yang membuatnya menyamai rekor Michel Platini juga Thomas Hassler. Lebih dari sekadar gol, pemain termahal dunia ini tampil sangat inspiratif untuk pasukan Naga dengan determinasi dan manuver-manuvernya di lapangan. Tetap tampil menonjol di semi-final meski akhirnya harus mengakui kekuatan Portugal.
SAYAP KIRI | DIMITRI PAYET (Prancis)
Mencederai Cristiano Ronaldo mungkin menjadi satu-satunya aksi mencolok dari Payet di final, namun bicara performa keseluruhan sepanjang turnamen mustahil menyangkal statusnya sebagai salah satu bintang terbaik di Prancis. Mencetak tiga gol yang seluruhnya tercipta indah, ia juga membukukan sepasang assist dan jadi yang nomor satu dalam kreasi peluang yang dibangun perancis (24).
SECOND STRIKER | ANTOINE GRIEZMANN (Prancis)
Merebut sepatu emas turnamen berkat catatan enam gol, dan melengkapinya dengan kontribusi dua assist kendati gagal bersinar pada duel pamungkas. Salah satu highlight dari bintang Atletico Madrid ini adalah ketika ia memborong sepasang gol ke gawang Manuel Neuer di semi-final untuk memupus kutukan Prancis kala bertemu Jerman.
PENYERANG | CRISTIANO RONALDO (Portugal)
Sejatinya tidak berada di level terbaik, tetapi tetap bisa mengemas tiga gol plus tiga assist dan seluruh kontribusinya tersebut hadir di saat-saat krusial. CR7 bahkan tetap jadi sosok dominan di tepi lapangan sebagai penyemangat tim setelah ditarik keluar di final. Akhirnya menyandingkan seabrek prestasi di level klub dengan gelar pertama di panggung internasional dan jadi favorit untuk mengklaim kembali trofi Ballon d'Or.
PELATIH | FERNANDO SANTOS (Portugal)
Pragmatis, antisepakbola, beruntung, apa pun itu, pelatih bergelar insinyur ini sukses mempersembahkan trofi untuk Portugal, mementahkan segala prediksi. Bermodalkan skuat yang di atas kertas inferior dibandingkan negara-negara unggulan, Santos mampu membentuk tim amat tangguh dengan daya juang tinggi. Modifikasi taktik yang dilakukannya juga pantas diacungi jempol, terutama saat tim kehilangan Ronaldo di final, dan keputusannya memasukkan Eder terbukti sangat jitu.
inilah susunan terbaik piala eropa 2016 bagaimana menurut pendapat anda silahkan berikan komentar anda.